Sekelumit Hikmah dan Pesan Sufi (1)


Sungguh mengherankan, bila Anda mengenal Allah tetapi tidak mencintai-Nya; bila mendengar ajakan kebaikan lalu tidak bersegera memperkenankannya, bila telah mengetahui kadar keberuntungan berniaga dengan Allah lalu berjual beli dengan selain-Nya, bila mengetahui betapa besar siksa-Nya lalu mengundang murka-Nya.

Sungguh aneh jika Anda telah merasakan keterasingan akibat kedurhakaan, lalu tidak merindukan kebahagiaan dengan menaati-Nya, dan yang lebih aneh adalah bila Anda percaya bahwa Dia yang paling Anda butuhkan lagi tak dapat hidup tanpa bantuan-Nya, lalu Anda berpaling dari-Nya dan menghadap kepada yang menjauhkan Anda dari rahmat-Nya. 

Aku tercengang melihat tiga orang. Pertama, yang pamrih terhadap makhluk sesamanya dan melupakan Tuhan yang selalu bersamanya. Kedua, yang kikir menyedekahkan hartanya, padahal Tuhan yang menganugerahi, meminta diutangi lalu ia menolak permintaan-Nya. Ketiga, seseorang yang sangat mendambakan pertemanan makhluk dan cinta mereka, padahal Allah mengajaknya berteman dan saling mencintai.
(Yahya bin Mu'adz)

Tiga hal menjadikan aku tertawa dan tiga hal pula yang menjadikanku menangis. Yang menjadikanku tertawa adalah dia yang mengejar dunia padahal kematian mengejarnya, yang lengah tapi dia selalu diawasi, serta yang tertawa terbahak-bahak padahal dia tidak mengetahui apakah Tuhan rela kepadanya atau murka. Sedang tiga yang menjadikanku menangis adalah ngerinya kiamat, kurangnya pengabdian, serta perhitungan Tuhan, apakah aku diantar ke surga atau dijerumuskan ke neraka.
(Abu ad-Darda')

Empat hal mematikan kalbu. Dosa ke dosa, obrolan yang banyak, berdiskusi dengan pecundang, dan bersahabat dengan yang mati (hatinya).

Hati-hatilah! Jangan menginjak leher siapa yang sedang terjatuh, jangan merengutkan wajah di hadapan siapa yang butuh. Jangan juga menutup telinga ketika mendengar rintihan si miskin. Jika Anda melakukan itu, maka gugurlah keanggotaan Anda dalam "khazanah cinta dan kemanusiaan". Untuk Anda ketahui, khazanah ini memiliki banyak cabang dan berada di semua tempat, hanya saja anggotanya bukanlah pendengki atau yang mementingkan diri, bukan pula yang tidak memiliki hati.

Pengetahuan yang paling berharga adalah pengetahuan manusia tentang dirinya, dan sikap yang paling agung adalah keberadaan seseorang sesuai pengetahuannya, sedang kehormatan yang terbaik adalah memelihara air muka.


M. Quraish Shihab. "Logika Agama". 2005.

No comments:

Post a Comment