Pasir Bergaris

Konon ada seorang laki-laki melepaskan agama yang dia anut. Dia juga meninggalkan barisan para ateis, dan penganut keyakinan lainnya. Dia kemudian merasa yakin terhadap kebenaran dari agama lainnya lagi.

Setiap waktu dia mengubah keyakinannya. Dia membayangkan telah meraih sesuatu, meski belum cukup. Setiap saat dia memasuki sebuah lingkungan baru, dia diterima dan penerimaannya dikaitkan sebagai suatu hal dan tanda yang baik dari kejernihan ruhani dan pencerahannya.
Namun demikian, keadaan batinnya sedang bingung. Akhirnya dia mendengar seorang guru terkenal, dan dia pun pergi untuk menenmuinya. Setelah mendengarkan keluh kesah dan gagasan-gagasannya, Sang Guru itu berkata, "Kembalilah ke rumahmu. Akan kukirimkan keputusanku dalam bentuk sebuah pesan."

Segera setelah itu si laki-laki itu mendapati seorang murid syeikh itu berdiri di depan pintu. Dalam genggaman tangannya ada sebuah bungkusan dari gurunya. Dia membukanya, dan melihat bahwa bungkusan itu berisi sebuah botol kaca, yang separoh penuh darinya diisi dengan pasir berwarna susun tiga - masing-masing berwarna hitam, merah, dan putih. Botol itu dibungkus dengan sebuah kain katun. Di bagian luar ditulisi :"Buanglah pembungkusnya, lalu goncang-goncangkanlah botol itu untuk melihat seperti apa engkau ini sebenarnya."

Dia kemudian membuang pembungkus itu, menguncang-guncangkan pasir dalam botol itu. Butiran-butiran pasir berbeda warna itu bercampur, dan semua yang tertinggal berupa sekumpulan pasir berwarna abu-abu.

1 comment: